Kata Terlarang diucapkan ketika Bercinta

Jangan Ucapkan Di Atas Ranjang

Jangan Ucapkan Di Atas Ranjang
-
Ketika situasi seks tidak bagus, Anda harus memilih menggunakan kata-kata yang tepat –atau, si Dia akan meninggalkan  Anda untuk selama-lamanya. Karena itu, kami berbicara dengan para ahli untuk mencari tahu hal-hal apa yang tidak pantas diucapkan di atas ranjang.

“Orgasme tadi sepertinya palsu, terasa dibuat-buat.” Jangan menudingnya, jelas Eli Finkel, Ph.D., seorang profesor psikologi sosial di Northwestern University. Sebaliknya, jauhkan permbicaraan seperti itu dari kamar tidur. Ketika topik tersebut muncul secara alami, katakan, "Kamu tidak perlu berpura-pura orgasme. Saya ingin hubungan kita dilandasi kejujuran." Dengan begitu Anda akan mendorong hubungan dengan sikap saling menghormati.

“Jangan sekarang, terimakasih. Aku lebih suka membaca buku.”
 Anda boleh saja lelah, tapi pastikan si Dia tahu bahwa Anda juga kesal dengan situasi yang kurang mendukung. Sebaiknya katakan, "Aku tidak percaya jika aku mengatakan ini, tapi aku memang terlalu lelah," kata Finkel. Namun lanjutkan dengan mengatakan padanya bahwa Anda akan melakukan apa saja yang diinginkannya, besok pagi. "Meyakinkan si Dia merupakan hal penting," kata Arlene Goldman, Ph.D., seorang terapis seks yang berbasis di Philadelphia. Jika si Dia tahu bahwa Anda masih tertarik kepadanya, maka si Dia akan memaklumi hal tersebut.

“Ada sesuatu yang benar-benar aneh yang ingin aku coba bersama kamu.” Selamat –sekarang si Dia jadi curiga. "Jika Anda mengatakan, ‘aku tahu ini aneh, tapi...’ maka pasangan Anda akan merasakan adanya pertentangan," kata Goldman. Strategi cerdas yang bisa Anda gunakan adalah: "Saya penasaran terhadap bondage. Apa yang kamu pikirkan?" Dengan memulai percakapan bukannya memaksa si Dia untuk mengatakan ya atau tidak, Anda memberikan waktu baginya untuk berpikir. Si Dia akan melihat bahwa Anda melihat tindakan tersebut sebagai cara untuk terhubung, bukan mengendalikan.

“Aku akan lebih menikmati seks setelah kamu mau melakukan tes PMS (Penyakit Menular Seksual).” Pesan yang si Dia dengar: "Sepertinya kamu punya PMS, deh." Hal itu tentu saja menghancurkan gairah Anda berdua. Jadi balik saja ceritanya: Katakan padanya bahwa Anda ingin melakukan tes tersebut demi si Dia, dan tanyakan apakah ia ingin Anda temani. Jika Anda membingkai saran itu sebagai sesuatu yang dapat Anda berdua lakukan bersama-sama, kata Goldman, maka si Dia tidak akan merasa sebagai tertuduh.

“Apakah dengan begitu bisa lebih nikmat? Aku tidak suka.” Katakan ini, dan Anda akan terlihat seperti orang bodoh. “Sebaliknya, tunjukkan bahwa Anda pun berkeinginan untuk melakukan improvisasi juga,” kata Goldman. Tanyakan, "Apa yang kamu mau –atau tidak mau aku lakukan di tempat tidur?" Dengan begitu Anda berdua akan belajar tentang permainan seks bersama. 

Sumber : Kesehatan Indonesia